GURUKU "YOUTUBER" FAVORITKU, GURUKU "NOTIFIKASI" TERINDAHKU



 
http://gurupenggerakindonesia.com.

    Pendidikan merupakan bidang utama dalam memajukan bangsa dan negara, memegang peran penting dalam mempersiapkan generasi penerus yang mulia guna menyongsong masa depan bangsa yang cerah. Satu tahun yang lalu, angin berembus seperti biasanya, hingga 2019 berakhir disertai semester ganjil yang berlalu. Awal tahun berjalan seperti apa adanya, pelaksanaan pendidikan semester genap berlangsung sesuai rencana. Namun, pertengahan februari terasa ada yang mengusik, beberapa berita mempertanyakan "pelaksanaan pendidikan kita itu bagaimana?".

    Pandemi covid-19 yang semakin hari semakin membahayakan, memaksa pendidikan menerapkan kebijakan baru, kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh. Pembelajaran harus dilakukan di rumah masing-masing walau tanpa persiapan yang matang, semua harus dilakukan. Beberapa keluh kesah bermunculan, di tengah keterpaksaan yang memberatkan. Semua guru dan semua peserta didik dipaksa untuk "melek digital".

     PJJ menjadikan suatu tantangan yang sangat besar bagi dunia pendidikan. Namun, di sisi lain, ini adalah suatu keharusan yang mendewasakan. Paling tidak, kini tepat 7 bulan setelah pemberlakuannya PJJ, tidak dipungkiri semua masyarakat belajar mengerti digital. Guru, peserta didik dan orang tua menjadi semakin menguasai kecanggihan teknologi yang sangat bermanfaat dalam kehidupan. Pelatihan-pelatihan dilakukan, saling berbagi pengetahuan antar guru dengan guru lain terkait penggunaan teknologi dalam pembelajaran.

    Terlihat jelas, keadaan saat ini banyak guru menjadi "youtuber" dadakan, berusaha terampil menggunakan kecanggihan teknologi dalam pembelajaran. Mengingat, bahwa youtube sudah sangat erat dengan kehidupan peserta didik di era milenial saat ini, sehingga menjadi pembelajaran untuk peserta didik dalam memanfaatkan youtube untuk hal yang postitif. Guru berusaha membuat video yang berisi pembelajaran untuk peserta didiknya sebagai media pembelajaran ataupun bahan ajar. Dengan berjam-jam waktu yang dihabiskan terasa menyenangkan apabila video sudah bisa ditayangkan. Guru yang mengerti keadaan, perkembangan dan karakter peserta didik, akan memberikan penjelasan dan pembelajaran yang lebih efektif. Peserta didik juga akan lebih tertarik terhadap pembelajaran melalui video, sehingga pembelajaran dapat menyenangkan dan memudahkan peserta didik untuk menerima materi pelajaran. Menurut (Rahmat, 2012) video pembelajaran adalah salah satu alternatif media pembelajaran elektronik yang dapat memuat wawasan dan pengetahuan mengenai teori dan penerapan materi dalam kehidupan sehari-hari.

    Bukan hanya pembelajaran, terkadang guru memajangkan karya-karya peserta didiknya pada kanal youtubenya. Hal itu tentu menjadi semangat dan kebanggan bagi peserta didik dan tentu akan membuat peserta didik semakin kreatif, maju dan berkembang. Selain itu, guru yang menjadi youtuber dengan tanpa disadari akan memotivasi peserta didik untuk kreatif dan inovatif, dengan mencontohkan dari diri guru itu sendiri. Mencontohkan diri, menjadi teladan bagi peserta didiknya merupakan bagian dari Hidden Curriculum yang sangat berpengaruh kepada diri peserta didik. Menurut (Rosyada, 2004) Hidden Curriculum adalah kurikulum yang tidak dipelajari dengan secara definitif, namunmemberikan pengaruh dalam perubahan nilai, persepsi dan karakter peserta didik. Peserta didik diarahkan, di bimbing untuk merubah dirinya menjadi kreatif dan bersungguh-sungguh mempelajari teknologi namun tidak secara tersurat, melainkan tersirat. 

     Memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran tidak sebatas menjadi youtuber, guru saat ini juga sudah terbiasa untuk memanfaatkan berbagai aplikasi atau situs yang mengkolaborasikan pembelajaran dengan permainan atau games. Beberapa diantaranya adalah Quizizz, Kahoot dan Educandy. Quizizz dan Kahoot merupakan suatu games optional, dimana peserta didik bermain kuis secara daring dengan suasana yang menyenangkan. Guru memberikan pertanyaan terkait materi pembelajaran sebagai bentuk mereview materi yang telah dipelajari. Dalam quizizz juga terdapat skor yang didapatkan dari ketepatan menjawab soal dan kecepatan dalam menjawab soal. Tampilan layar quizizz menyajikan peringkat-peringkat yang saling susul menyusul antara peserta didik yang mengikuti kuis secara daring tersebut. Dengan begitu membuat peserta didik memiliki jiwa kompetitif dan semangat dalam mengikuti pembelajaran.

    Kahoot memiliki kesamaan dengan Quizizz yaitu berbasis kuis, berbeda dengan Educandy yang memiliki banyak pilihan games, bisa berbentuk pencocokan kata, menemukan kata, menyusun huruf menjadi kata dan memilih huruf untuk membentuk suatu kata. Kata disini bisa dikaitkan dengan suatu istilah dalam materi pelajaran, dengan disandingkan kata bantu sebagai qluenya. Tampilan yang disajikan pada layar educandy sangat menarik dan dilengkapi dengan kartun-kartun yang menggemaskan. Meskipun demikian, untuk pelaksanaan educandy melalui ponsel genggam kurang disarankan, karena tampilannya terlalu kecil, tidak seperti quizizz ataupun kahoot yang dapat menyesuaikan ukuran layar. Selain itu, dengan disediakannya akun google berbayar yang diberikan gratis kepada guru dan peserta didik, membuat pembelajaran tatap muka secara virtual menjadi mudah dilaksanakan, yaitu dengan melalui google meet. 

    Tatap muka sangat penting untuk dilakukan, guru dan peserta didik menjadi saling mengenal dan terjalin suatu ikatan kepercayaan dan kasih sayang. Saat ini sudah banyak guru yang merutinkan untuk melakukan tatap muka secara maya, mulai dari kegiatan absensi, tanya jawab, apersepsi, apresiasi, presentasi, hingga penutup. Peserta didik dapat merasakan langung terhadap apresiasi yang diberikan guru, menanyakan apa yang menjadi kebingungan, melihat teman-teman yang lain, sehingga merasa bahwa pembelajaran seperti ini bukan hanya dialami sendiri. Pembelajaran secara daring yang dilakukan melalui youtube, quizizz, kahoot, educandy dan google meet dilakukan dengan mengirim link atau alamat menuju situs yang telah ditentukan. Link tersebut menghias-hiasi pemberitahuan atau notification pada layar ponsel peserta didik. Hanya dengan satu ketikan pada link peserta didik sudah menuju pada situs pembelajaran, menandakan betapa canggihnya teknologi saat ini. Tentu pelaksanaan PJJ tidak semudah itu, sehingga bukan hanya dengan berbasis daring, namun sebagai bentuk penyesuaian ragamnya keadaan lapisan masyarakat, guru juga harus mampu menyediakan pembelajaran secara luring.

     Sebagai bentuk penyesuaian, untuk melakukan pembelajaran secara luring juga tidak lepas dari penguasaan terhadap penggunaan teknologi. Salah satunya adalah dengan mencari contoh-contoh kegiatan pembelajaran yang menarik yang dikemas dalam bentuk penugasan mandiri atau Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), dengan mencari melalui youtube atau situs-situs yang berisi artikel atau jurnal pendidikan. Selain dengan kegiatan yang menarik, LKPD juga harus dihias dengan tampilan yang menarik, agar peserta didik semangat dalam mengikuti pembelajaran. Untuk menghias LKPD dengan tampilan menartik, guru bisa memanfaatkan situs www.canva.com. Situs tersebut dapat digunakan untuk membuat LKPD yang menarik dan kreatif, dengan berbagai macam konten yang disediakan. Selain itu, guru juga bisa memanfaatkan aplikasi "Hot Potatoes" untuk membuat teka teki silang, yang dikaitkan dengan materi pembelajaran, sehingga pembelajaran memiliki nuansa permainan yang menyenangkan.


Sumber Referensi:


Rahmat, Cecep. 2012. Pengembangan Video Pembelajaran IPA (Fisika) Berbasis Pendekatan     Lingkungan sebagai Media Pembelajaran untuk SMP/MTs. (Online), (http://digilib.uin-suka.ac.id/),    Diakses 24 Oktober 2020

Rosyada, Dede. 2004. Paradigma Pendidikan Demokratis: Sebuah Model Pelibatan Masyarakat Dalam   Penyelenggaraan Pendidikan. Jakarta: Kencana.


#PGRI #KOGTIK #EPSON #KSGN 


PROFIL

AHMAD IMAM MAULANA, S.Pd



Dilahirkan di kota Jakarta Timur, tepatnya di Cililitan no. 29 Kramat Jati, pada tanggal 1 Maret 1995. Merupakan anak ke empat dari lima bersaudara dari pasangan Jaelan dan Rufa’iyah. Menempuh pendidikan dimulai dari SDN 11 Pagi (lulus tahun 2008), SMPN 150 (lulus tahun 2011), SMAN 104 (lulus tahun 2013) dan Universitas Negeri Jakarta (lulus tahun 2017). Penulis adalah guru SD Negeri Bambu Apus 03 Cipayung, yang mempunyai hobi bermain futsal dan mengedit video. Mempunyai cita-cita agar hidupnya bermanfaat bagi agama, orang tua, keluarga, bangsa dan negara. Motivasi: Setiap guru adalah pelajar selamanya. Email : imambambuapus03@gmail.com

Komentar

Posting Komentar